Dalam penelitian terdapat beberapa metode yang digunakan salah satunya adalah penelitian meta analisis. Para peneliti mengemukakan pendapatnya mengenai definisi penelitian meta analisis.
Berikut
argumen para ahli tersebut mengenai meta analisis :
v
Glass, 1981
Meta Analisis merupakan analisis
kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan
metode statistik dengan mempraktekannya dalam mengorganisasikan sejumlah
informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi
maksud-maksud lainnya.
v
Sugiyanto, 2004
Meta-analisis
merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer.
Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung
hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa
peneliti.
v
Sutjipto, 1995
Meta-analisis adalah
salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif.
Dengan kata lain, meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk
menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik
berdasarkan pengumpulan data primer.
v
Soekanto, 1988
Sifat meta analisis
antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri
informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian
sebelumnya.
v
Borg, 1983
meta
analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti
menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang
dari hasil penelitian.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa meta analisis merupakan teknik yang
digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan
cara mencari nilai efek size (Barbora 2009: Sutrisno, Hery, Kartono 2007). Efek
size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas eksperimen dengan
rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar deviasi kelas control.
Tahapan mengerjakan meta analisis
menurut Jammie 2004 :
1.
Menetapkan domain penelitian yang akan
dirangkum
2.
Memilih jenis peblikasi yang akan dikumpulkan
3.
Mengumpulkan hasil penelitian atau literatur
4.
Mencatat data-data (variabel-variabel)
penelitian
5.
Menghitung efek size per sumber atau
penelitian
6.
Menginterpretasi rangkuman dan membuat
laporan
Effect
size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental
dan kelompok kontrol dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing
studi yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya
pembuat meta-analisis tidak memiliki data dasar penelitian, maka praktis
dimensi effect size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan
yang dilaporkan dalam artikel yang digabungkan.
Data-data
penting yang dicatat dari hasil penelitian yang dirangkum antara lain :
1.
Variabel bebas dan variable terikat beserta
definisi konseptual dan definisi operasionalnya,
2. Variable metodologi, misalkan : jenis penelitian, cara pengambilan sample, statistik yang digunakan dalam analisis, jenis instrumen dan karakteristiknya (Sutrisno, Hery, Kartono 2007)
Maka dapat disederhanakan bahwa meta analisis dapat diartikan sebagai
analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas
sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta analisis merupakan
salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Meta
analisis menjawab pertanyaan : apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan
dan kelompok pembandin, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus
bertambah dari tahun ke tahun.
Pada
saat ini, meta analisis merupakan sebuah pendekatan yang lebih disukai untuk
integrasi hasil dari studi yang berbeda karena menggabungkan semua kekuatan
dari tinjauan konvensional dan selanjutnya memberikan perkiraan yang tidak biasa
secara kuantitatif. Dengan adanya analisis Meta memberikan kita pengetahuan
baru mengenai studi sintesis yang menarik. Ada beberapa tujuan utama dari
penelitian meta analisis, yaitu:
Ø
Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
Ø
Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Ø Untuk
memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya
perbedaan antar-variabel
Ø Melakukan
inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai
p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
Ø Melakukan
kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Hunter, J.E., & Schmidt, F.L. (1990) mengemukakan
langkah-langkah / metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
a. Transformasi harga F ke dalam
t, d, dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi
Kesalahan sampel
1. Menghitung mean korelasi
populasi
2. Menghitung varians rxy
3. Menghitung varians kesalahan
pengambilan sampel
4. Dampak pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi
Kesalahan Pengukuran
1. Menghitung mean gabungan
2. Menghitung korelasi populasi
yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3. Interval kepercayaan
4. Dampak variasi reliabilitas
Terdapat beberapa jenis
penelitian Meta Analisis yang dapat dilakukan dalam melakukannya bagi beberapa
calon peneliti nantinya, diantaranya:
1.
Penelitian Eksperimental Penelitian
eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti
sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka,
hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak
interpretasi secara jelas.
2.
Penelitian Korelasional Jenis penelitian
ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian
korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau
lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi
tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang
diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3.
Penelitian Penyebab-Perbandingan Tipe lain
dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari
perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif.
Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah
nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam
pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi
korelasional.
4.
Penelitian Survei Tipe lain dari
menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah
kelompok. Ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik
dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor
terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan
pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan
tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh
siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban
untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut
wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk
frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk
setiap pertanyaan.
5.
Penelitian Etnografi Penekanan dalam jenis
penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari
individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan.
Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai
dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk
menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
6.
Penelitian Sejarah Anda mungkin sudah akrab
dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa
aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh
individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk
merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk
menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah
adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau
hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri,
bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
7.
Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan
berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama
adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah
minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering
guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti
profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi
mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.
Konsepsi Meta Analisis
Meta analisis merupakan suatu teknik statistika yang mengintegrasikan
dua atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif.
Dilihat dari prosesnya, meta analisis merupakan suatu studi observasional
retrospektif, dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan
manipulasi eksperimental.
Metode penelitian meta analisis sendiri, tidak bersifat subyektif
dibandingkan metode tinjauan lain. Selain itu metode penelitian ini tidak fokus
pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data,
seperti melakukan operasi pada variabel-variabel besarnya ukuran efek, dan
ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta analisis statistikal
menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau
besarnya efek.
Meta-analysis memungkinkan
adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel
relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan
analisis ini yang sangat luas dan analisis yang
terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah
yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi
serupa.
Meta analisis
adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik
terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian. Analisis sekunder itu
merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab
pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang
dimiliki. Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting
terhadap riset dan kegiatan evaluasi.
Sumber referensi :
Merriyana, Rosa. 2006. Meta Analisis
Penelitian Alternatif bagi Guru. Jurnal Pendidikan PENABUR edisi No.
06/Th V/Juni, 2006. (Online). (http://www.bpkpenabur.or.id/files/ Hal
102-106-160%20% Meta20% Analisis.pdf, diakses pada 28 Maret 2012)
Santoso, Agung. 2010. Studi Deskriptif Effect Size
Penelitian-Penelitian Di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal
Penelitian Vol. 14 No. 1, November 2010
Sutrisno, Leo.,Kresnadi, Hery,. Kartono. 2007. Pengembangan
Pembelajaran IPA SD. Pontianak: LPJJ PGSD
Wilkinson, L, and APA Task Force on Statistical
Inference. 1999. Effect Size. (Online).
(http://en.wikipedia.org/wiki/Effect size, diakses pada 11 April 2012)
0 komentar:
Posting Komentar