Senin, 08 April 2013

PENELITIAN META ANALISIS





Dalam penelitian terdapat beberapa metode yang digunakan salah satunya adalah penelitian meta analisis. Para peneliti mengemukakan pendapatnya mengenai definisi penelitian meta analisis.
Berikut argumen para ahli tersebut mengenai meta analisis :
v    Glass, 1981
Meta Analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya.
v    Sugiyanto, 2004
Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
v    Sutjipto, 1995
Meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain,  meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer.
v    Soekanto, 1988
Sifat meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
v    Borg, 1983
meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.



   









    Sehingga bisa disimpulkan bahwa meta analisis merupakan teknik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan cara mencari nilai efek size (Barbora 2009: Sutrisno, Hery, Kartono 2007). Efek size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar deviasi kelas control.


Tahapan mengerjakan meta analisis menurut Jammie 2004 :
1.      Menetapkan domain penelitian yang akan dirangkum
2.      Memilih jenis peblikasi yang akan dikumpulkan
3.      Mengumpulkan hasil penelitian atau literatur
4.      Mencatat data-data (variabel-variabel) penelitian
5.      Menghitung efek size per sumber atau penelitian
6.      Menginterpretasi rangkuman dan membuat laporan
Effect size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing studi yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya pembuat meta-analisis tidak memiliki data dasar penelitian, maka praktis dimensi effect size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan yang dilaporkan dalam artikel yang digabungkan.
Data-data penting yang dicatat dari hasil penelitian yang dirangkum antara lain :
1.      Variabel bebas dan variable terikat beserta definisi konseptual dan definisi operasionalnya,

2.      Variable metodologi, misalkan : jenis penelitian, cara pengambilan sample, statistik yang digunakan dalam analisis, jenis instrumen dan karakteristiknya (Sutrisno, Hery, Kartono 2007)

        Maka dapat disederhanakan bahwa meta analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Meta analisis menjawab pertanyaan : apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok pembandin, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pada saat ini, meta analisis merupakan sebuah pendekatan yang lebih disukai untuk integrasi hasil dari studi yang berbeda karena menggabungkan semua kekuatan dari tinjauan konvensional dan selanjutnya memberikan perkiraan yang tidak biasa secara kuantitatif. Dengan adanya analisis Meta memberikan kita pengetahuan baru mengenai studi sintesis yang menarik. Ada beberapa tujuan utama dari penelitian meta analisis, yaitu:
Ø    Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
Ø    Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Ø    Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
Ø    Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
Ø    Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.

Hunter, J.E., & Schmidt, F.L. (1990) mengemukakan langkah-langkah / metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b.      Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
1.        Menghitung mean korelasi populasi
2.       Menghitung varians rxy 
3.       Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
4.      Dampak pengambilan sampel
c.       Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran
1.        Menghitung mean gabungan
2.       Menghitung korelasi populasi yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3.       Interval kepercayaan
4.      Dampak variasi reliabilitas

Terdapat beberapa jenis penelitian Meta Analisis yang dapat dilakukan dalam melakukannya bagi beberapa calon peneliti nantinya, diantaranya:
1.                  Penelitian Eksperimental Penelitian eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas.
2.                  Penelitian Korelasional Jenis penelitian ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3.                  Penelitian Penyebab-Perbandingan Tipe lain dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional.
4.                  Penelitian Survei Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
5.                  Penelitian Etnografi Penekanan dalam jenis penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
6.                  Penelitian Sejarah Anda mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
7.                  Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.



Konsepsi Meta Analisis
    Meta analisis merupakan suatu teknik statistika yang mengintegrasikan dua atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Dilihat dari prosesnya, meta analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif, dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan manipulasi eksperimental.
    Metode penelitian meta analisis sendiri, tidak bersifat subyektif dibandingkan metode tinjauan lain. Selain itu metode penelitian ini tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan operasi pada variabel-variabel besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta analisis statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek.
    Meta-analysis memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi serupa.
    Meta analisis adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian. Analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.  Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting terhadap riset dan kegiatan evaluasi.

Sumber referensi :
Merriyana, Rosa. 2006. Meta Analisis Penelitian Alternatif bagi Guru. Jurnal Pendidikan PENABUR edisi No. 06/Th V/Juni, 2006. (Online). (http://www.bpkpenabur.or.id/files/ Hal 102-106-160%20% Meta20% Analisis.pdf, diakses pada 28 Maret 2012)
Santoso, Agung. 2010. Studi Deskriptif Effect Size Penelitian-Penelitian Di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal Penelitian Vol. 14 No. 1, November 2010
Sutrisno, Leo.,Kresnadi, Hery,. Kartono. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Pontianak: LPJJ PGSD
Wilkinson, L, and APA Task Force on Statistical Inference. 1999. Effect Size. (Online). (http://en.wikipedia.org/wiki/Effect size, diakses pada 11 April 2012)


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates