Senin, 08 April 2013

PENELITIAN META ANALISIS





Dalam penelitian terdapat beberapa metode yang digunakan salah satunya adalah penelitian meta analisis. Para peneliti mengemukakan pendapatnya mengenai definisi penelitian meta analisis.
Berikut argumen para ahli tersebut mengenai meta analisis :
v    Glass, 1981
Meta Analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya.
v    Sugiyanto, 2004
Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
v    Sutjipto, 1995
Meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain,  meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer.
v    Soekanto, 1988
Sifat meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
v    Borg, 1983
meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.



   









    Sehingga bisa disimpulkan bahwa meta analisis merupakan teknik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan cara mencari nilai efek size (Barbora 2009: Sutrisno, Hery, Kartono 2007). Efek size dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas control, kemudian dibagi dengan standar deviasi kelas control.


Tahapan mengerjakan meta analisis menurut Jammie 2004 :
1.      Menetapkan domain penelitian yang akan dirangkum
2.      Memilih jenis peblikasi yang akan dikumpulkan
3.      Mengumpulkan hasil penelitian atau literatur
4.      Mencatat data-data (variabel-variabel) penelitian
5.      Menghitung efek size per sumber atau penelitian
6.      Menginterpretasi rangkuman dan membuat laporan
Effect size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing studi yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya pembuat meta-analisis tidak memiliki data dasar penelitian, maka praktis dimensi effect size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan yang dilaporkan dalam artikel yang digabungkan.
Data-data penting yang dicatat dari hasil penelitian yang dirangkum antara lain :
1.      Variabel bebas dan variable terikat beserta definisi konseptual dan definisi operasionalnya,

2.      Variable metodologi, misalkan : jenis penelitian, cara pengambilan sample, statistik yang digunakan dalam analisis, jenis instrumen dan karakteristiknya (Sutrisno, Hery, Kartono 2007)

        Maka dapat disederhanakan bahwa meta analisis dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta analisis merupakan salah satu cara membuat rangkuman hasil penelitian secara kuantitatif. Meta analisis menjawab pertanyaan : apakah ada perbedaan antara kelompok percobaan dan kelompok pembandin, jika didasarkan dari hasil-hasil penelitian yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
Pada saat ini, meta analisis merupakan sebuah pendekatan yang lebih disukai untuk integrasi hasil dari studi yang berbeda karena menggabungkan semua kekuatan dari tinjauan konvensional dan selanjutnya memberikan perkiraan yang tidak biasa secara kuantitatif. Dengan adanya analisis Meta memberikan kita pengetahuan baru mengenai studi sintesis yang menarik. Ada beberapa tujuan utama dari penelitian meta analisis, yaitu:
Ø    Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
Ø    Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Ø    Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
Ø    Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
Ø    Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.

Hunter, J.E., & Schmidt, F.L. (1990) mengemukakan langkah-langkah / metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b.      Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
1.        Menghitung mean korelasi populasi
2.       Menghitung varians rxy 
3.       Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
4.      Dampak pengambilan sampel
c.       Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran
1.        Menghitung mean gabungan
2.       Menghitung korelasi populasi yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3.       Interval kepercayaan
4.      Dampak variasi reliabilitas

Terdapat beberapa jenis penelitian Meta Analisis yang dapat dilakukan dalam melakukannya bagi beberapa calon peneliti nantinya, diantaranya:
1.                  Penelitian Eksperimental Penelitian eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas.
2.                  Penelitian Korelasional Jenis penelitian ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
3.                  Penelitian Penyebab-Perbandingan Tipe lain dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional.
4.                  Penelitian Survei Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
5.                  Penelitian Etnografi Penekanan dalam jenis penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
6.                  Penelitian Sejarah Anda mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
7.                  Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.



Konsepsi Meta Analisis
    Meta analisis merupakan suatu teknik statistika yang mengintegrasikan dua atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Dilihat dari prosesnya, meta analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif, dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan manipulasi eksperimental.
    Metode penelitian meta analisis sendiri, tidak bersifat subyektif dibandingkan metode tinjauan lain. Selain itu metode penelitian ini tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan operasi pada variabel-variabel besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta analisis statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek.
    Meta-analysis memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi serupa.
    Meta analisis adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian. Analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.  Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting terhadap riset dan kegiatan evaluasi.

Sumber referensi :
Merriyana, Rosa. 2006. Meta Analisis Penelitian Alternatif bagi Guru. Jurnal Pendidikan PENABUR edisi No. 06/Th V/Juni, 2006. (Online). (http://www.bpkpenabur.or.id/files/ Hal 102-106-160%20% Meta20% Analisis.pdf, diakses pada 28 Maret 2012)
Santoso, Agung. 2010. Studi Deskriptif Effect Size Penelitian-Penelitian Di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Jurnal Penelitian Vol. 14 No. 1, November 2010
Sutrisno, Leo.,Kresnadi, Hery,. Kartono. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Pontianak: LPJJ PGSD
Wilkinson, L, and APA Task Force on Statistical Inference. 1999. Effect Size. (Online). (http://en.wikipedia.org/wiki/Effect size, diakses pada 11 April 2012)


Selasa, 09 Oktober 2012

Analisis 5 Kesimpulan Artikel dan Wawancara

TUGAS 3
MATA KULIAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK

KESIMPULAN HASIL ANALISIS ARTIKEL DENGAN HASIL WAWANCARA PENULIS BUKU TEKS  PELAJARAN BAGAIMANA DALAM MENYUSUN/MENULIS BUKU TEKS PELAJARAN

 Buku teks pelajaran bukanlah sekedar buku yang dibaca. buku teks memiliki ketentuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan:
1.  Persyaratan yang berkaitan dengan Isi:
2. persyaratan penyajian 
3. bahasa
4. ilustrasi
seperti yang telah dijabarkan pada kesimpulan artikel diatas, bahwa ketentuan itu haruslah diperhatikan dan digunakan dalam menulis buku teks pelajaran. dapat dilihat pada hasil wawancara diatas, ibu Fatizar mengatakan, untuk menulis buku teks harus memiliki 3 hal:
1. kemampuan berfikir
- apa yang dibutuhkan siswa
kemampuan menangkap isi pelajaran
ketertarikan siswa dalam membaca buku
- fikirkanlah manfaat buku untuk siswa, 
- ilustrasi dan kontent apa saja yang akan ditampilkan
- pilihlah editor yang handal yang mampu mengolah isi buku teks sesuai tingkatan                pendidikan SD/SMP/SMA. 
 - Pilihlah materi-materi yang tidak membebankan siswa

2. penguasaan dan pengembangan isi materi
- sajikanlah materi yang mudah dimengerti
- memiliki keterkaitan satu dengan lainnya
berikan studi kasus pada setiap BAB
gunakanlah bahasa yang komunikatif
kembangkan topik-topik yang kiranya sukar dipahami siswa
- sajikanlah dengan topik yang sederhana namun berisi dan tepat sasaran maknanya

3. sharing dengan yang ahli
janganlah malu dan ragu untuk bertanya pada yang ahli
jalinlah kerja sama yang baik dengan para ahli materi
- ahli materi disini haruslah sesuai dengan tingkatan pendidikan. 
- jika penulis sulit memahami salah satu BAB tersebutcarilah guru yang khusus mengajar pelajaran tersebut dan menguasai setiap BAB nya

ketiga hal diatas telah meliputi ketentuan-ketentuan menulis buku teks pelajaran. hanya saja, ada beberapa hal yang kurang ibu Fatizar ini kurang menguasai bagaimana mendisain buku yang baik, dia hanya mengandalkan editor dan penerbit, tanpa konsultasi kembali mengenai desain yang dibuat oleh editor dan penerbit. dia kurang memahami adanya editor yang mengolah isi buku, dan ada pula editor yang mendisain buku.

Daftar Pustaka:
 
Sumber : Materi Diklat Pengembangan Bahan Ajar

koran Media Indonesia Tertanggal 23 Juli 2012

Selasa, 02 Oktober 2012

TUGAS PBAC_WAWANCARA PENGALAMAN MENULIS BUKU TEKS PELAJARAN


Nama Kelompok:
-Dara Zarbiah
-Steffi Christanti
-Vonny Rachmasari



Guru akan memberikan referensi kepada siswanya, guna mempermudah siswa dalam belajar. Akan tetapi, tidak semua buku dapat dipakai sebagai sumber belajar siswa satu-satunya. Inilah letak permasalahan belajar yang dihadapi guru maupun siswa. Sumber buku yang dipakai terkadang sulit untuk dimengerti guru maupun siswa. Sehingga, terhambatlah proses belajar mengajar dikelas. Oleh sebab itu,  gurupun harus ikut andil dalam memecahkan masalah ini, yakni dengan ikut terlibat dalam menulis buku teks pelajaran. Guru sebagai penanggung jawab siswa, segala hal yang terjadi dikelas, guru lah yang mengetahui, oleh karenanya dia tahu apa yang dibutuhkan siswa, buku seperti apa yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Sehingga, PBM di dalam kelaspun menjadi focus, adanya chemistry antara guru-buku-murid, kondusif, menarik, dan menyenangkan.

Berikut hasil wawancara kami dengan seorang guru
Nama                           : Dra. Hj. Fatizar Asnah
Lulusan                        : IKIP Padang                           tahun: 1983                 jurusan: S1 Geografi
Tempat mengajar        : SMA N 1 Padang

Pertanyaan
Jawaban
1.      Pernahkah ibu menulis buku?
Iya saya pernah menulis buku
2.      Menurut ibu, apakah manfaatnya menulis buku?
Dengan menulis buku, kita dapat dikenal orang tentang diri kita yang sebenarnya
3.      Apa yang membuat ibu terdorong untuk menulis buku?
Sulitnya mengajak siswa untuk belajar membaca buku. Saya hanya ingin siswa saya pintar, segala cara saya lakukan sekalipun menulis buku. Mungkin dengan mereka membaca buku tulisan saya, akan membuat mereka memahami apa yang ada didalamnya
4.      Sejak kapan ibu menulis buku?
Sejak tahun 1984, saya merasa cukup hebat dulu setahun saya lulus kuliah diterima di sebagai guru SMA dan dipercaya untuk menulis buku teks pelajaran
5.      Sudah berapa buku yang ibu tulis?
2 buku
6.      Buku apa saja? Dan tahun berapa ibu membuatnya?
1984  “Pentingnya Pendidikan Ekonomu untuk Anak Didik”

1994  “Peran Sosiologi dalam Kehidupan Remaja”
7.      Apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menulis buku?
-          Membuat mind map
-          Sharing kepada yang ahli
-          Mengembangkan topik dan sub topik
-          Kemampuan tabah dan sabar dalam proses menulis buku yang mungkin akan adanya segala hambatan, kekeliruan, persepsi
-          dana
8.      apa saja yang boleh dan tidak boleh dalam menulis buku?
Yang diperbolehkan : mencari sumber lain, namun tetap menkonfirmasikannya kepad hak cipta dan penulis

Yang tidak boleh: menjiplak secara keseluruhan tanpa izin, dan mengatasnamakan bukunya sebagai miliknya sendiri padahal itu orang lain
9.      berapa refernsi buku yang ibu pakai?
10 referensi
10.  apa suka dukanya dalam menulis buku?
Sukanya: memudahkan pengajaran untuk anak didik agar dapat tercapai TIK

Dukanya:
~kurangnya SDM yang dimiliki sehingga banyaknya bahasa asing yang tidak dimengerti
~Minimnya dana
~adanya pembajakan buku yang ditulis oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

11.  apa yang melatarbelakangi ibu dalam menulis buku?
Untuk memudahkan siswa mengerti materi yang diajarkan
12.  apa saja pengalaman terbaik dan terburuk ibu dalam menulis buku?
Pengalaman terbaik:

~program yang matang, dan banyak yang berkontribusi besar dalam penulisan buku ini

Pengalaman terburuk:
~ tidak disiplin waktu
~ dan penerbit dengan seenaknya mengganti beberapa bagian tanpa sepengetahuan saya




Tugas PBAC_Pembuatan Buku Teks Pelajaran

Nama Kelompok :
-Dara Zarbiah
-Steffi Christanti
-Vonny Rachmasari



 

Latar Belakang


Penjaminan mutu telah menjadi kata kunci dalam dunia pendidikan kita dewasa ini. Hal ini menandakan mulai terjadinya kesadaran bersama akan pentingnya mutu dalam layanan penyelenggaraan pendidikan formal maupun non-formal. Fenomena ini sudah sepatutnya ditanggapi secara positif oleh lembaga-lembaga terkait dengan upaya serius dan sistemik dalam peningkatan mutu pendidikan pada semua aspeknya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya penjaminan mutu pendidikan adalah memastikan bahwa para pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi dan melakukan pengembangan profesional yang berkelanjutan agar dari waktu ke waktu dapat meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didik. Pemelajaran peserta didik merupakan salah satu hal paling penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan karena semua kegiatan pendidikan harus bermuara pada terjadinya peningkatan mutu lulusan.
Lembaga diklat formal dapat mempunyai peran cukup sentral untuk meningkatkan mutu para pendidik dan tenaga kependidikan sejauh lembaga tersebut mau berbenah untuk melakukan penjaminan mutu layanan diklatnya.
Adapun untuk penjamin mutu pendidikan salah satunya dengan tercukupinya sumber belajar berupa buku buku sumber bacaan, namun dengan semakin mahalnya buku pelajaran  dan literature yang berkualitas , tenaga fungsional yang bergerak dalam jasa layanan diklat dituntut untuk merumuskan buku buku sebagai bahan ajar
Apalagi Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas`dan, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan atau melatih pegawai negeri sipil, untuk melakukan  tupoksinya dalam mendidik mengajar dan melatih  seorang widyaiswara dituntut untuk mampu membuat bahan diklat yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, maka dari itu seorang widyaiswara harus mahir membuat karya tulis ilmiah baik itu berupa karangan sendiri, hasil penelitian maupun saduran, banyak sekali jenis karya tulis ilmiah, namun pada uraian dibawah ini akan  diuraikan tentang pembuatan buku teks

Pengertian Buku Teks

Secara umum pengertian buku adalah sebagai karya tulis ilmiah baik hasil tinjauan maupun hasil penelitian yang disusun sedemikian rupa menurut persyaratan tertentu yang ditetapkan dan diterbitkan.  Menurut Totok Djuroto buku dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu buku teks, buku pegangan, dan buku pelajaran.
Buku teks biasanya dibuat sebagai sumber informasi ilmiah yang digunakan baik oleh masyarakat umumnya maupun oleh kalangan masyarakat ilmiah, yang dibuat oleh ahli keilmuan tertentu. dosen  atau widyaiswara  untuk mata kuliah, mata diklat  yang diajarkannya, bisa jadi seorang guru ,  dosen dan widyaiswara membuat buku pelajaran  yang tidak diajarkannya asal menguasai ilmunya.
Buku pegangan, dimaksudkan adalah bentuk karya tulis ilmiah yang bertujuan memberikan petunjuk cara mengoperasionalkan suatu barang yang sudah ada
Buku pelajaran adalah kelompok karya tulis ilmiah , tetapi dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi materi pelajaran atau mata kuliah suatu ilmu pengetahuan tertentu sesuai kebutuhan dalam pembelajaran bidang studi tertentu.
Dalam bagian buku suatu mata pelajaran yang dapat merupakan suatu kesatuan yang utuh  dan dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu diklat yang disusun secara sistematik dari yang mencakup tujuan dan uraian materi.


Prinsip-Prinsip Pembuatan Buku Teks
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku  antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan
Prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai
Prinsip konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya
Perbedaan Buku Teks Pelajaran dengan Modul
Buku teks pelajaran bukan modul atau bahan ajar lainnya , perebdaan antara buku teks pelajaran dengan modul tidak hanya pada format, tata letak dan perwajahan, tetapi juga pada orentasi dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunannya, buku teks biasa ditulis dengan orientasi pada struktur dan urutan berdasarkan bidang ilmu ( Content oriented) untuk didipergunakan dalam mengajar ( Teacher oriented), sangat jarang buku teks pelajaran dipergunakan untuk belajar mandiri , karena memang tidak dirancang untuk itu. Dengan demikian , menggunakan buku teks  pelajaran memerlukan pengajar yang berfungsi sebagai pentrjemah yang menyampaikan isi buku tersebut
Secara rinci, perbedaan buku teks pelajaran dengan modul  ( Lewis & Paine,1985) adalah sebagai berikut :

Buku Teks Pelajaran:
  • Mengasumsikan minat dari pembaca
  • Ditulis digunakan untuk pengajar
  • Dirancang untuk dipasarkan secara luas
  • Menjelaskan tujuann intruksional
  • Disusun berdasarkan belajar yang fleksibel
  • Strukturnya berdasarkan kebutuhan peserta
  • Berfokus pada pemberian kesempatan bagi peserta untuk berlatih
  • Mengakomodasi kesukaran pembaca/pengguna
  • Selalu memberikan rangkuman
  • Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
  • Kepadatan berdasarkan kebutuhan pengguna/pembaca
  • Dikemas untuk kebutuhan intruksional
  • Mempunyai mekanisme untuk umpan balik pembaca
  • Tidak memberikan bahan bahan untuk mempelajari

Buku Modul :
  • Menimbulkan minat dari pembaca
  • Ditulis dirancang untuk peserta
  • Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
  • Disusun secara linear
  • Strukturnya disusun berdasarkan logika ilmu (content)
  • Belum tentu memeberikan latihan
  • Tidak mengantisipasi kesekuaran pembaca/pengguna
  • Tidak selalu memberikan rangkuman
  • Gaya penulisan naratif dan tidak komunikatif
  • Sangat padat
  • Dikemas untuk dijual secara umum
  • Tidak mempunyai unpan balik untuk pembaca
  • Menjelaskan cara mempelajari modul

Ketentuan- Ketentuan Pembuatan Buku Teks Pelajaran
Buku merupakan sekumpulan informasi pengetahuan yang dapat dijadikan pedoman atau sumber pengetahuan, maka dalam penulisan buku teks Pelajaran diperlukan beberapa ketentuan agar buku yang disusun memberikan informasi yang utuh, adapun ketentuannya adalah :
1.Persyaratan yang berkaitan dengan Isi:
-Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
-Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
-Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
-Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-Sesuai dengan jenjang dan sasararan
-Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
-Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
2.Persyaratan Penyajian :
-Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
-Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
-Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
-Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
-Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
-Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal

3.Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa:

-Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
-Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan  sasaran pembaca
-Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
-Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan



4.Persyaratan yang berkaitan dengan ilustrasi:

-Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
-Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
-Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
-Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi

Bagian-Bagian dari Buku Teks Pelajaran:


1.Bagian awal yang berisi:

-Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun terbit.
-Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul,  tahun terbit, nama depertemen
-Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
-Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.

2.Bagian Isi:

Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.
3.Bagian Akhir:

Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :
-lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
-Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca
-Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
-Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
-kepustakaan disusun dengan urutan  abjad,  urutannya sebagai berikut :
Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung
-Indeks : pencantuman  indeks dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan mudah uraian suatu teori, atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu, penulisan indeks dengan pengaturan sbb :
-entri disusun menurut abjad dan tidak bernomor urut
-entri diawali dengan huruf kecil , kecuali berupa nama
-entri diikuti dengan tanda koma dan nomor halaman tempat entri berada,
Contoh :  alkohol, 12
formalin, 35

Sistimatika Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya didahului dengan penyusunan kerangka penulisan. Kerangka penulisan disusun berdasarkan kosep dasar ilmu yang bersangkutan, sesuai dengan tema dan judul yang akan ditulis.
Penulis buku teks pelajaran  hendaknya berpedoman pada kerangka penulisan yang telah disusun , oleh karena itu kerangka harus lengkap dan rinci untuk mempermudah penulisan, isi naskah terdiri dari bab atau unit,setiap bab diberi nomor urut dengan angka romawi dan dilengkapi dengan judul bab. Pecahan bab yang disebut subbab ditulis dengan nomor huruf arab.
Cantoh :
  1. KLASIFIKASI MATERI
    1. UNSUR UNSUR MATERI
      1. PARTIKEL ATOM
1] ELEKTRON

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas`dan tepat, kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang runtut,kelugasan dan keformalan gaya bahasa digunakakan dengan menggunakan kalimat fasif, hindarilah pengunaan kata kata sepeti saya kami,  kemudian tuliskan kegiatan yang dilakukan penulis, seperti penulis atau peneliti tapi inipun hindari sesedikit mungkin.dalam menggunakan bahasa Indonesia baku hendaknya memperhatikan :
-Kaidah  Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang   disempunakan (EYD)
-Penerapan kaidah Ejaan
-Pemakaian tanda baca

Pengetikan Naskah Buku Pelajaran
Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diperhatikan
Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, ukuran kuarto atau polio tergantung selera tetapi umunya ukuran kuarti, mbidang pengetikan pun berjaeak  4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
Diktat ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya, pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan spasi atarkata dalam teks. pelajaran
Awal alinea diketik npada ketukan keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah tand baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah tertentu yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :
-Jenis dan ukuran huruf
-modus huruf
-spasi
-tablel dan gambar

Ilustrasi dan Perwajahan

Buku  teks walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada jaman komputer belum banyak dipergunakan ilustrasi dibuat dengan gambar maupun foto dilakukan oleh tenaga ahli tertentu yang biasa desebut ilustrator, tetapi setelah komputer banyak digunakan, karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer , ilustrasi bisa ditulis dan diatur sendiri, karena pengeditan dan perancangan wajah sudah ada fasilitasnya dalam hal ilisutrasi seorang penulis buku teks haris memperhatikan masalah masalah :
- Format buku teks  pelajaran agar enak dibaca
-Tata letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca.
-Tipografi yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, ukuran huruf
-ilustrasi agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan dengan gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa foto foto yang berwarna.


Petunjuk Teknis Penulisan Buku Teks Pelajaran
Untuk melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa    petunjuk praktis yang dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain
-Hal hal yang harus diperhatikan :
-berilah jarak 3 spasi antara  table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
-Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
-tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
-tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
-Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
-Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan:
-Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut merupakan akhir bab
-Tidak boleh memotoing table atau gambar
-Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
-Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
-Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
-Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
-Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
-Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir

Penutup
Demikian sedikit informasi yang berkaitan dengan teknik pembuatan buku teks, diharapkan para widyaiswara mampu memotivasi diri untuk menuangkan ide idenya dalam bentuk buku yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yang sudah barang tentu dapat digunakan sebagai bahan perolehan angka kredit dalam pengembangan profesi. Serta sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas  pendidikan bangsa Indonesia.
Sumber : Materi Diklat Pengembangan Bahan Ajar







Daftar Pustaka:




koran Media Indonesia Tertanggal 23 Juli 2012

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates