Nama Kelompok :
-Dara Zarbiah
-Steffi Christanti
-Vonny Rachmasari
Latar Belakang
Penjaminan mutu telah menjadi kata kunci dalam dunia pendidikan
kita dewasa ini. Hal ini menandakan mulai terjadinya kesadaran bersama akan
pentingnya mutu dalam layanan penyelenggaraan pendidikan formal maupun
non-formal. Fenomena ini sudah sepatutnya ditanggapi secara positif oleh
lembaga-lembaga terkait dengan upaya serius dan sistemik dalam peningkatan mutu
pendidikan pada semua aspeknya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam
upaya penjaminan mutu pendidikan adalah memastikan bahwa para pendidik dan
tenaga kependidikan memenuhi standar kompetensi dan melakukan pengembangan
profesional yang berkelanjutan agar dari waktu ke waktu dapat meningkatkan mutu
pembelajaran bagi peserta didik. Pemelajaran peserta didik merupakan salah satu
hal paling penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan karena semua
kegiatan pendidikan harus bermuara pada terjadinya peningkatan mutu lulusan.
Lembaga diklat formal dapat mempunyai peran cukup sentral untuk
meningkatkan mutu para pendidik dan tenaga kependidikan sejauh lembaga tersebut
mau berbenah untuk melakukan penjaminan mutu layanan diklatnya.
Adapun untuk penjamin mutu pendidikan salah satunya dengan
tercukupinya sumber belajar berupa buku buku sumber bacaan, namun dengan
semakin mahalnya buku pelajaran dan literature yang berkualitas ,
tenaga fungsional yang bergerak dalam jasa layanan diklat dituntut untuk
merumuskan buku buku sebagai bahan ajar
Apalagi Widyaiswara adalah pegawai negeri sipil yang diangkat
sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas`dan,
tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan atau melatih pegawai
negeri sipil, untuk melakukan tupoksinya dalam mendidik mengajar dan
melatih seorang widyaiswara dituntut untuk mampu membuat bahan diklat
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, maka dari itu seorang
widyaiswara harus mahir membuat karya tulis ilmiah baik itu berupa karangan
sendiri, hasil penelitian maupun saduran, banyak sekali jenis karya tulis
ilmiah, namun pada uraian dibawah ini akan diuraikan tentang pembuatan
buku teks
Pengertian Buku
Teks
Secara umum pengertian buku adalah sebagai karya tulis ilmiah baik
hasil tinjauan maupun hasil penelitian yang disusun sedemikian rupa menurut
persyaratan tertentu yang ditetapkan dan diterbitkan. Menurut Totok
Djuroto buku dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu buku teks, buku pegangan,
dan buku pelajaran.
Buku teks biasanya dibuat sebagai sumber informasi ilmiah yang
digunakan baik oleh masyarakat umumnya maupun oleh kalangan masyarakat ilmiah,
yang dibuat oleh ahli keilmuan tertentu. dosen atau widyaiswara
untuk mata kuliah, mata diklat yang diajarkannya, bisa jadi seorang guru
, dosen dan widyaiswara membuat buku pelajaran yang tidak
diajarkannya asal menguasai ilmunya.
Buku pegangan, dimaksudkan adalah bentuk karya tulis ilmiah yang
bertujuan memberikan petunjuk cara mengoperasionalkan suatu barang yang sudah
ada
Buku pelajaran adalah kelompok karya tulis ilmiah , tetapi
dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi materi pelajaran atau mata
kuliah suatu ilmu pengetahuan tertentu sesuai kebutuhan dalam pembelajaran
bidang studi tertentu.
Dalam bagian buku suatu mata
pelajaran yang dapat merupakan suatu kesatuan yang utuh dan dapat
dipergunakan dalam proses belajar mengajar sebagai alat bantu diklat yang
disusun secara sistematik dari yang mencakup tujuan dan uraian materi.
Prinsip-Prinsip
Pembuatan Buku Teks
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan buku antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan
kecukupan
Prinsip relevansi artinya keterkaitan, materi
yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin
dicapai
Prinsip konsistensi artinya keajegan, jika
kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada
buku juga harus meliputi empat macam.
Prinsip kecukupan artinya materi yang
diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat mengusai kompetensi
yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu
banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar
sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak
perlu untuk mempelajarinya
Perbedaan Buku Teks Pelajaran dengan Modul
Buku teks pelajaran bukan modul atau bahan ajar lainnya ,
perebdaan antara buku teks pelajaran dengan modul tidak hanya pada format, tata
letak dan perwajahan, tetapi juga pada orentasi dan pendekatan yang digunakan
dalam penyusunannya, buku teks biasa ditulis dengan orientasi pada struktur dan
urutan berdasarkan bidang ilmu ( Content oriented) untuk didipergunakan dalam
mengajar ( Teacher oriented), sangat jarang buku teks pelajaran dipergunakan
untuk belajar mandiri , karena memang tidak dirancang untuk itu. Dengan demikian
, menggunakan buku teks pelajaran memerlukan pengajar yang berfungsi
sebagai pentrjemah yang menyampaikan isi buku tersebut
Secara rinci, perbedaan buku teks pelajaran dengan
modul ( Lewis & Paine,1985) adalah sebagai berikut :
Buku Teks Pelajaran:
- Mengasumsikan minat dari
pembaca
- Ditulis digunakan untuk
pengajar
- Dirancang untuk dipasarkan
secara luas
- Menjelaskan tujuann
intruksional
- Disusun berdasarkan belajar yang fleksibel
- Strukturnya berdasarkan kebutuhan peserta
- Berfokus pada pemberian kesempatan bagi peserta untuk berlatih
- Mengakomodasi kesukaran
pembaca/pengguna
- Selalu memberikan rangkuman
- Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
- Kepadatan berdasarkan
kebutuhan pengguna/pembaca
- Dikemas untuk kebutuhan
intruksional
- Mempunyai mekanisme untuk umpan balik pembaca
- Tidak memberikan bahan bahan untuk mempelajari
Buku Modul :
- Menimbulkan minat dari
pembaca
- Ditulis dirancang untuk
peserta
- Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
- Disusun secara linear
- Strukturnya disusun berdasarkan logika ilmu (content)
- Belum tentu memeberikan
latihan
- Tidak mengantisipasi
kesekuaran pembaca/pengguna
- Tidak selalu memberikan
rangkuman
- Gaya penulisan naratif dan tidak komunikatif
- Sangat padat
- Dikemas untuk dijual secara
umum
- Tidak mempunyai unpan balik
untuk pembaca
- Menjelaskan cara
mempelajari modul
Ketentuan- Ketentuan Pembuatan Buku Teks Pelajaran
Buku merupakan sekumpulan informasi pengetahuan yang
dapat dijadikan pedoman atau sumber pengetahuan, maka dalam penulisan buku teks
Pelajaran diperlukan beberapa ketentuan agar buku yang disusun memberikan
informasi yang utuh, adapun ketentuannya adalah :
1.Persyaratan yang
berkaitan dengan Isi:
-Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus
dikuasai peserta didik/diklat
-Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang
akan dicapai
-Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
-Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
-Sesuai dengan jenjang dan sasararan
-Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip,
teori
-Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau
sara
2.Persyaratan
Penyajian :
-Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
-Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
-Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
-Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
-Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
-Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal
3.Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa:
-Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
-Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan
perkembangan sasaran pembaca
-Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang
mempermudah pemahaman
-Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan
4.Persyaratan
yang berkaitan dengan ilustrasi:
-Relevan degan konsep, prinsip yang disajikan.
-Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar
bagian dan antar paragraph.
-Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
-Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu
memperjelas materi
Bagian-Bagian dari Buku Teks Pelajaran:
1.Bagian awal yang berisi:
-Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar
sampul , nama departemen, tahun terbit.
-Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar
sampul, tahun terbit, nama depertemen
-Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor
halaman
-Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table,
daftar lampiran.
2.Bagian Isi:
Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub
bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat
uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun
sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan.
Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang
koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab
dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi
buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi
informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.
3.Bagian Akhir:
Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara
lain :
-lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus
diberi nomor urut arab
-Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan
dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca
-Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan,
namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan
ketentuan sebagai berikut :
-Hendaknya digunakan buku
acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan
perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
-kepustakaan disusun dengan
urutan abjad, urutannya sebagai berikut :
Mulyasan,E, 2003, Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung
-Indeks : pencantuman indeks dimaksudkan sebagai
petunjuk untuk mengetahui dengan mudah uraian suatu teori, atau fakta yang
terdapat pada halaman tertentu, penulisan indeks dengan pengaturan sbb :
-entri disusun menurut abjad
dan tidak bernomor urut
-entri diawali dengan huruf
kecil , kecuali berupa nama
-entri diikuti dengan tanda
koma dan nomor halaman tempat entri berada,
Contoh : alkohol, 12
formalin, 35
Sistimatika
Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya didahului dengan
penyusunan kerangka penulisan. Kerangka penulisan disusun berdasarkan kosep
dasar ilmu yang bersangkutan, sesuai dengan tema dan judul yang akan ditulis.
Penulis buku teks pelajaran hendaknya berpedoman
pada kerangka penulisan yang telah disusun , oleh karena itu kerangka harus
lengkap dan rinci untuk mempermudah penulisan, isi naskah terdiri dari bab atau
unit,setiap bab diberi nomor urut dengan angka romawi dan dilengkapi dengan
judul bab. Pecahan bab yang disebut subbab ditulis dengan nomor huruf arab.
Cantoh
:
- KLASIFIKASI MATERI
- UNSUR UNSUR
MATERI
- PARTIKEL ATOM
1]
ELEKTRON
Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya menggunakan
bahasa jelas, tepat formal dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat
diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas`dan tepat, kalimat
yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang runtut,kelugasan dan
keformalan gaya bahasa digunakakan dengan menggunakan kalimat fasif, hindarilah
pengunaan kata kata sepeti saya kami, kemudian tuliskan kegiatan yang
dilakukan penulis, seperti penulis atau peneliti tapi inipun hindari sesedikit
mungkin.dalam menggunakan bahasa Indonesia baku hendaknya memperhatikan :
-Kaidah Bahasa
Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan (EYD)
-Penerapan kaidah Ejaan
-Pemakaian tanda baca
Pengetikan Naskah Buku Pelajaran
Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang
harus diperhatikan
Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih,
ukuran kuarto atau polio tergantung selera tetapi umunya ukuran kuarti, mbidang
pengetikan pun berjaeak 4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm tepi atas, tepi
kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian halaman yang
hanya memuat kurang dari tiga baris.
Diktat ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf
maupun ukuran hurufnya, pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak
boleh mengorbankan aturan spasi atarkata dalam teks. pelajaran
Awal alinea diketik npada ketukan keenam dari batas kiri
bidang pengetikan . sesudah tand baca titik, titik dua, titik koma, dan koma
hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah tertentu yang belum lazim ditulis
digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam pengetikan juga harus
diperhatkan antara lain :
-Jenis dan ukuran huruf
-modus huruf
-spasi
-tablel dan gambar
Ilustrasi
dan Perwajahan
Buku teks walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun
widyaiswara yang pada jaman komputer belum banyak dipergunakan ilustrasi dibuat
dengan gambar maupun foto dilakukan oleh tenaga ahli tertentu yang biasa
desebut ilustrator, tetapi setelah komputer banyak digunakan, karena fasilitas
untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer , ilustrasi bisa ditulis dan diatur
sendiri, karena pengeditan dan perancangan wajah sudah ada fasilitasnya dalam
hal ilisutrasi seorang penulis buku teks haris memperhatikan masalah masalah :
- Format buku teks
pelajaran agar enak dibaca
-Tata letak untuk mempermudah pemahaman isi buku
dan mendapatkan kenyamanan membaca.
-Tipografi yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang
baris, ukuran huruf
-ilustrasi agar
sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan dengan
gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa foto foto yang berwarna.
Petunjuk Teknis
Penulisan Buku Teks Pelajaran
Untuk melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada
beberapa petunjuk praktis yang dapat dijadikan pedoman
penulisan antara lain
-Hal hal yang harus diperhatikan :
-berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar
dengan teks sebelum dan sesudahnya
-Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama
dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
-tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata
pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya
ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
-tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap
halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
-Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
-Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan
secara konsisten
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan:
-Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman
kecuali jika halamamn tersebut merupakan akhir bab
-Tidak boleh memotoing table atau gambar
-Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada
table kecuali terpaksa
-Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda
berakhirnya suatu bab
-Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table
pada akhir halaman
-Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi
menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan
komputer.
-Tidak boleh menambah spasi
antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
-Daftar rujukan tidak boleh
diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat
ditempatkan setelah bab akhir
Penutup
Demikian sedikit informasi yang berkaitan dengan teknik
pembuatan buku teks, diharapkan para widyaiswara mampu memotivasi diri untuk
menuangkan ide idenya dalam bentuk buku yang dapat digunakan dalam
pembelajaran, yang sudah barang tentu dapat digunakan sebagai bahan perolehan
angka kredit dalam pengembangan profesi. Serta
sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia.
Sumber
: Materi Diklat Pengembangan Bahan Ajar
Daftar
Pustaka:
koran Media Indonesia Tertanggal 23 Juli 2012